Elon Musk Jadi Beli Twitter, Bayar Harga Normal Tanpa 'Nawar'

Elon Musk Jadi Beli Twitter, Bayar Harga Normal Tanpa 'Nawar' Elon Musk Jadi Beli Twitter, Bayar Harga Normal Tanpa 'Nawar'

Jakarta - Elon Musk mengatakan tetap bagi melanjutkan tawarannya berbelanja Twitter senilai US$44 miliar. Sikap ini bervariasi dari sebelumnya, saat miliarder 51 tahun menyatakan enggan berbelanja Twitter.

Informasi ini didapatkan paling dalam keterbukaan dempet bursa bantuan, selanjutnya berprofesi tanda berakhirnya pertempuran hukum antara keduanya, dikutip dari Reuters, Rabu (5/10/2022).

Menurut Reuters, Musk mengubah kondisinya untuk menghindari berbicara dempet depan pengadilan maka mengmenyibakkan ke publik, pembicaraan maka negosiasi dengan penanam_dana pendukungnya kedalam rencana akuisisi Twitter.

Elon Musk dan Twitter dijadwalkan bertemu dalam persidangan di Delaware's Court of Chancery atas 17 Oktober 2022. Raksasa jejaring sosial itu menginginkan menjumpai bos Tesla dapat menangkup kesepakatan pembelian.

Musk sebelumnya tertarik menukar Twitter. Namun akhirnya kesepakatan itu dibatalkan tenggat menyeretnya ke meja hijau.

Alasan pembatalan itu karena Elon Musk mengklaim Twitter melaksanggotaan pernyataan menyesatkan mengenai jumlah akun bot spam. Pengacara Musk, Skadden Arps Mike Ringler, mengatakan bahwa Twitter belum memenuhi kewajiban kontraknya.

Sebelumnya, Elon Musk mengatakan ingin menilai klaim Twitter mengenai 5% dari pengguna sibuk harian (mDAU) merupakan akun spam.

"Twitter telah urung atau menolak untuk memberikan informasi. Terkadang Twitter mengabaikan permintaan Musk, terkadang menolaknya karena asas yang tampaknya tidak dapat disungguhkan, lagi terkadang mengklaim untuk mematuhinya sambil memberikan informasi yang tidak lengkap atau tidak dapat digunakan oleh Musk," klaim Ringler, seperti dikutip CNBC International.

Ringler mengatakan Twitter melanggar perjanjian merger, sebab memberikan 'representasi tidak akurat secara material'.

Ketua Dewan Direksi Twitter, Bret Taylor mengatakan perusahaan masih berkomitmen mengunci kesepakatan itu berimbang atas rencana awal. Bahkan meyakini bisa menang melawannya dempet persidangan.