Kelelahan, PSIS Semarang Istirahatkan Pemain

Kelelahan, PSIS Semarang Istirahatkan Pemain Kelelahan, PSIS Semarang Istirahatkan Pemain

Pelatih PSIS Semarang Dragan Djukanovic memberikan kesenggangan kepada pemain untuk beristirahat selama dua hari sesudah mereka bertanding selama sembilan hari di fase grup turnamen pramusim Piala Menpora 2021.

PSIS memastikan satu tiket perempat-final dengan status jadi juara grup selepas mencatat kemenangan 3-2 atas Arema FC di Stadion Manahan Solo, Selasa (30/3) malam WIB. Laga perempat-final dijadwalkan mulai 9 April.

Djukanovic memanfaatkan jeda batas yang cukup berjarak ini untuk mengistirahatkan pemain, karena mereka sebelumnya harus menjalani tiga pertandingan dalam rentang batas sembilan hari di tengah persiapan yang tak maksimal.

“Tim saya seloyalnya belum cukup siap demi bermain tiga kali terdalam tempo sembilan hari, karena kondisi fisik mereka yang belum bagus. Babak berikutnya tentu buat lebih berat. Saya buat beri pemain istirahat semasa dua hari,” ujar Djukanovic.

“Turnamen adalah menyimpang satu bagian daripada kompetisi, tidak setaralewat liga. Hal paling berpengaruh daripada turnamen adalah kesenggangan beristirahat. Lalu kami buat bersiap menghadapi pertandingan berikutnya.”

“Selanjutnya kami mau mengecek kondisi pemain, bersama menyiapkan taktikal. Ada sebagian nan perlu dipercinta membantui mengenai segi taktik, sebagai konsentrasi bersama set-pieces. Kami masih perlu kerja keras.”

Djukanovic memberikan pujian kepada pemain yang tampil pantang menyerah saat tertinggal melalui Arema. Apalagi Djukanovic lagi menurunkan sejumlah pemain muda yang lagi bermain cukup bagus.

“Kami bermain seperti keluarga, kami tidak suah menyerah, lagi selantas mengejar kemenangan. Mereka bermain atas penuh semangat, lagi saya sangat mencitai tim ini. Saya bahagia karena bisa memberikan kesempatan kepada pemain-pemain muda bermain,” ujar Djukanovic.

“Gol Pratama Arhan sangat luar biasa. Dia adalah talenta luang adapun dimiliki PSIS. Kami semasa selampau mendukung Arhan, tapi dia juga perlu berkarya tangguh seperti pemain-pemain muda lainnya.”

Djukanovic mengaku tidak terkejut dengan produktivitas tim besutannya yang mampu mencetak sembilan gol dari tiga laga. Di lain sisi, produktivitas ini tidak diimbangi dengan pertahanan yang cukup rapuh, karena mereka kebobolan enam kali.

“Saya pribadi tidak terlampau terkejut, karena kami menerapkan permainan ofensif, atau terhangat football. Untuk kebobolan enam gol, itu natural, karena kami selampau melakukan rotasi pemain. Tapi kami hendak melakukan pertidak sombongan sesegeranya,” imbuh Djukanovic.

SIMAK JUGA: BERITA SEPAKBOLA NASIONAL!