Mudah Mendidih, Quartararo Jadi Rugi

Pembalap Yamaha, Fabio Quartararo, punya peluang mengunci gelar juara dunia MotoGP 2020. Namun, kesempatan itu lenyap balasan rider asal Prancis terkemuka terlintas mudah emosi.
Quartararo musim dahulu mencuri perhatian dengan merebut dua kemenangan beruntun dari Sirkuit Jerez. Hasil terkemuka melaksanak cucuannya langsung menjadi pemuncak klasemen.
Namun, selepas itu, penampilan Quartararo mentok daripada konsisten. Hasilnya, rider berusia 21 tahun itu kalah menjuarai MotoGP 2020.
Bos Petronas Yamaha, Razlan Razali, menyayangkan sikap Quartararo yang mudah panas. Darah muda yang mendidih dalam tubuhnya justru membuat Quartararo rugi.
Luca Marini, Duplikat Valentino Rossi Versi Lebih Penmematung
Sejak 2017, Perjalanan Rossi di MotoGP Tak Lagi Sama
“Saya pikir itu adalah kombinasi dari motor nan baru demi belum matangnya Quartararo ekstra dalam menangani situasi-situasi ketika dia tidak mendapatkan hasil nan bagus," ujar Razali dikutip dari GPOne.
“Seperti nan Anda lihat dempet televisi, ketika Fabio tidak tampil bagus, dia bisa sangat kesal, dia sangat pemarah, dia perlu berlatih lagi lebih menenangkan diri,” imbuh dia.
Hasil yang diraih Quartararo justru berkebalikan atas rekan setimnya, Franco Morbidelli. Rider asal Italia itu tidak terlantas ngotot fdi awal musim, tetapi mengakhiri kompetisi demi runner up MotoGP 2020.
“Motor Quartararo memang memilki sejumlah makeliru dibandingkan demi motornya Morbidelli, jangan lupa doang bahwa motor Morbidelli itu motor yang lebih lama, pabrikan 2019, yang sudah terbukti dalam performa lagi andal. Namun, motor 2020 itu motor yang sepenuhnya baru, belum cukup dites lagi lain-lain," ujar Razali.
You may also like
